Kamis, 31 Januari 2013

HIV/AIDS


HIV (Human Immuno Deficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan berbagai gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
Sampai sekarang belum ditemukan obat dan vaksin yang benar-benar bermanfaat untuk mengatasi AIDS. Itulah sebabnya  AIDS merupakan salah stu penyakit yang peling ditakuti pada saat ini. Ketika seseorang terkena HIV, orang tersebut tidak langsung terkena AIDS. Dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Betapa dahsyatnya dampak dan bahaya HIV/AIDS. Setelah menjadi penderita HIV positif dan menderita AIDS, orang tersebut akan mengalami penurunan system imunitas tubuh. Oleh karena itu, berbagai bibit penyakit dapat dengan mudah menyerang. Karena sistem kekebalan tubuhnya lemah, penderita HIV/AIDS sulit untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya, dan pada akhirnya yang terjadi adalah kematian.

a.  Proses Penularan HIV/AIDS
AIDS adalah salah satu penyakit menular, namun penularannya tak semudah seperti virus influenza atau virus-virus lainnya. HIV dapat hidup di seluruh cairan tubuh manusia, tetapi yang mempunyai kemampuan untuk menularkan kepada orang lain hanya HIV yang berada dalam darah, cairan vagina, dan sperma. Ada beberapa cara penularan HIV/AIDS yang diketahui, yaitu sebagai berikut :
1.     Transfusi darah dari pengidap HIV
2.    Berhubungan seks dengan pengidap HIV
3.    Sebagian kecil (25-30%) ibu hamil pengidap HIV kepada janinnya
4.    Alat suntik atau jarum suntik, alat tato, dan tindik yang dipakai bersama dengan penderita HIV/AIDS
5.    Air susu ibu yang mengidap AIDS kepada anak susunya

b.  Proses Terinfeksi HIV
Dalam keadaan sehat, system kekebalan tunuh dapat membasmi virus, bakteri, dan pathogen yang menyerang tubuh. Ketika HIV menginfeksi tubuh, sel-sel T pembantu dirusak sehingga menyebabkan lemahnya sistem kekebalan. Pada saat system kekebalan rusak, tubuh menjadi semakin mudah terkena penyakit dan tubuh semakin tak berdaya melawannya. Penyakit inilah yang biasanya menjadi penyebab kematian pada penderita AIDS.

c.   Gejala Terinfeksi HIV/AIDS
Seseorang yang terinfeksi HIV/AIDS dapat dikenali dari gejala-gejalanya. Namun, belum ditemukan gejala-gejala yang pasti untuk menentukan seseorang terkena HIV/AIDS kecuali harus melalui tes darah. Gejala-gejala umum orang yang tertular HIV/AIDS ditandai dengan kondisi sebagai berikut:
1.     Berat badan turun secara mencolok, biasanya lebih dari 10% dalam waktu 1 bulan
2.    Demam lebih dari 38C, disertai keringat tanpa sebab yang jelas pada malam hari
3.    Diare kronis lebih dari 1 bulan
4.    Rasa lelah berkepanjangan
5.    Pembesaran kelenjar getah bening yang menetap, biasanya disekitar leher dan lipatan paha
6.    Gatal-gatal
7.    Kelainan pada kulit, rambut, mata, rongga mulut, dan alat kelamin

d.  Tindakan Jika Terinfeksi HIV
Apa yang harus dilakukan ketika sudah terinfeksi HIV ? Berikut ini beberapa tindakan yang harus dilakukan jika terinfeksi HIV.
1.     Makan makanan yang bergizi tinggi
2.    Selalu hidup bersih dan sehat
3.    Jangan berganti-ganti pasangan seksual
4.    Selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual
5.    Mintalah nasihat dokter mengenai apa yang seharusnya dilakukan

e.  Tindakan Pencegahan Terhadap HIV/AIDS
Bahaya HIV/AIDS sangat merugikan penderitanya. Disamping penderitanya mengalami kondisi kesehatan yang menurun dan dapat menyebabkan kematian, penderita HIV/AIDS cenderung dijauhi dari pergaulan masyarakat. Oleh karena itu, setelah anda mengetahui bahaya yang diakibatkan oleh penyakit ini, hendaknya anda senantiasa menjauhi hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit ini. Berikut ini beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah tertularnya HIV/AIDS :
1.     Hindari hubungan seksual diluar nikah, dan usahakan hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual
2.    Pergunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi
3.    Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata positif HIV, sebaiknya menghindari kehamilan karena bisa menularkan virusnya kepada janin yang dikandungnya
4.    Orang-orang yang tergolong kelompok perilaku resiko tinggi hendaknya tidak menjadi pendonor darah
5.    Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti akupuntur, jarum tato, atau jarum tindik, hendaknya hanya sekali pakai dan harus terjamin kesterilannya
6.    Jauhi narkoba, karena sudah terbukti bahwa penyebaran HIV/AIDS di kalangan pengguna narkoba suntik 3-5 kali lebih cepat disbanding perilaku beresiko lainnya
Perlu diketahui, sebaiknya HIV/AIDS jangan dikucilkan. Seharusnya penderita HIV/AIDS perlu diajak bersosialisasi. Mereka juga manusia biasa yang punya perasaan. Dengan tidak mengucilkan penderita HIV/AIDS, akan mengurang beban hidup mereka. Bagi anda yang sehat, jangan takut akan tertular penyakit ini jika berinteraksi dengan penderita HIV/AIDS. Penyakit ini menular jika anda melakukan hal-hal yang disebutkan sebelumnya. HIV/AIDS tidak menular melalui berbagai media sebagai berikut :
1.     Air mata, keringat, urin (air kencing), dan ludah
2.    Gigitan serangga, seperti nyamuk
3.    Mandi dalam kolam renang atau menggunakan WC untuk umum
4.    Tinggal serumah, menggunakan alat makan dan minum, pakaian yang telah dipakai pengidap HIV
5.    Pergaulan sehari-hari, seperti mencuci alat-alat dan pakaian milik pengidap HIV dan kegiatan sehari-hari lainnya
Dengan demikian, anda tidak perlu takut untuk melakukan kegiatan sosial, bekerja, maupun hidup di sekitar atau dengan pengidap HIV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar.
Kritik dan saran dibutuhkan demi perubahan menuju yang lebih baik lagi.